Klinik Untuk Check Up Kesehatan Rohani

Saya pergi ke sebuah klinik untuk check-up kesehatan rohani.

Pertama kali datang, saya diukur tensi, ternyata saya memiliki
“kelembutan hati yang rendah”.

Ketika temperatur saya diukur, termometer menunjukkan derajat “kegelisahan hampir 40 derajat celcius”.

Ketika saya ke Orthopedic , kelihatanlah tulang² mulai keropos oleh “rasa cemburu & iri”.
Baca lebih lanjut

Ta’aruf Apa Pacaran???…., Pacaran Apa Ta’aruf???….

Ngelihat judulnya aja udah puyeng. Tapi gak apalah kan cuma tulisan beda kalo udah menjadi kenyataan. karena selama ini saya sudah beberapa kali menemui kenyataanya. yaitu PACARAN yang berlogo TA’ARUF. Loh kok bisa…?! ya bisa aja dong namanya aja manusia yang “berakal” (*pinter ngakal-ngakali).

Hal ini saya pernah temui baik di facebook(*lagi Chat sama siapa tuch?), di SMS (*afwan smsnya privasi jangan ngelihat ya?!), maupun di telpon (*nelpon akhwat kok pake sembunyi-sembunyi segala). Baca lebih lanjut

Indahnya Al-Qur’an Sebagai Motivator Terhebat

Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah (nasib) suatu kaum sampai mereka mengubah diri mereka sendiri.” (QS. Ar-Ra’du:11).

Pada tahun 1970 Presiden Korea Selatan Park Chung Hee pernah mendatangi masjid Baiturahman Aceh, ia terkesima ketika membaca sebuah text (Al-Qu’ran) diatas.
Sang presiden penasaran dengan arti ayat itu , lalu ia bertanya kepada salah seorang jamaah masjid. Dan ia pun menjelaskan terjemahannya. Park Chung Hee kaget dan demikian terinspirasi oleh ayat itu. Pemahaman dan kata-kata hikmah menembus hatinya lalu menyatu dalam dirinya. Kemudian ia pun kembali ke negaranya dan menjadikan ayat itu sebagai tagline bangsanya. Dan hasilnya benar! Tak berapa lama, Korea Selatan pun berubah menjadi negara maju, disegani dan dapat mengubah nasib rakyatnya menjadi lebih baik dan sejahtera. Subhanallah. Baca lebih lanjut

4 Ayat Anti Galau!!

Zaman sekarang berbagai masalah makin kompleks. Entah itu komplikasi dari masalah keluarga yang tak kunjung selesai, masalah hutang yang belum terbayar, bingung karena ditinggal p
ergi oleh sang kekasih, ataupun masalah-masalah lain. Semuanya bisa membuat jiwa seseorang jadi kosong, lemah atau merana.

“Galau!!” merupakan sebuah kata-kata yang sedang naik daun, di mana kata-kata itu menandakan seseorang tengah dilanda rasa kegelisahan, kecemasan, serta kesedihan pada jiwanya. Tak hanya laku di facebook atau twitter saja, bahkan di media televisi pun orang-orang seakan-akan dicekoki dengan kata-kata “galau” tersebut.
Baca lebih lanjut

Soal Jil-Bab

Lima bungkus Dadar Guling dihidangkan di warung kopi. Perbincangan hangat dimulai.

“Kyai, kenapa sih masih ngotot wanita harus pake jilbab?”
“Lha, kok sampeyan nanya gitu?”
“Jilbab itu kan, budaya Arab?”
“Lha, kok sampeyan bisa bilang gitu?”
“Kenyataannya begitu.”
“Terus, kalo saya bilang jilbab itu syari’at, sampean mau apa?”
“Jilbab itu kan dipake khusus buat shalat atau ke pengajian. Kalau di tempat umum ya mesti dibuka. Bego aja kebalik-balik.” Baca lebih lanjut

Bisnis Yang Dijamin Tidak Rugi

Baru-baru ini ada berita yang menghebohkan, salah satu perusahaan Robert T Kiyosaki bangkrut. Saya tidak tahu pasti berita tersebut benar atau tidak. Saya juga enggan mencari kebenaran berita itu. Mengapa? Bagi saya, walau dikelola orang hebat sekalipun, bisnis apapun berpeluang bangkrut. Pikiran saya yang lain, jangan-jangan ini strategi bisnis Kiyosaki untuk meraih keuntungan.

Bicara bisnis bangkrut, saya jadi teringat ketika tahun 2001 semua bisnis saya ludes bahkan meninggalkan hutang. Saat hati gundah gulana, saya mencari ketenangan hati dengan belajar ke berbagai guru kehidupan di Bogor. Saya menerima banyak nasihat, ada yang normatif tetapi banyak juga yang ‘nancep’ ke dalam hati. Baca lebih lanjut

Belajar Ketawadhu’an dari Tebu

Tebu (bahasa inggris: sugar cane) adalah tanaman yang ditanam untuk bahan baku gula dan vetsin. Tanaman ini hanya dapat tumbuh di daerah beriklim tropis. Tanaman ini termasuk jenis rumput-rumputan. Umur tanam
an sejak ditanam sampai bisa dipanen mencapai kurang lebih 1 tahun. Di Indonesia tebu banyak dibudidayakan di pulau Jawa dan Sumatera. Untuk pembuatan gula, batang tebu yang sudah dipanen diperas dengan mesin pemeras (mesinpress) di pabrik gula. Sesudah itu, nira atau air perasan tebu tersebut disaring, dimasak, dan diputihkan sehingga menjadi gula pasir yang kita kenal. Dari proses pembuatan tebu tersebut akan dihasilkan gula 5%, ampas tebu 90% dan sisanya berupa tetes (molasse) dan air. Baca lebih lanjut